LAPORAN TETAP
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
“PEMBUATAN
TEPUNG”
Disusun Oleh:
Leny Erisna P Renata (061130401017)
Dosen Pembimbing : Ir. Siti Chodijah, M.T.
I.
TUJUAN
PERCOBAAN
Agar mahasiswa dapat :
ü Mengetahui
teknologi pembuatan tepung dari berbagai bahan pangan hasil pertanian.
ü Dapat
membandingkan kualitas dan kuantitas tepung yang dihasilkan dari masing-masing
bahan.
ü Dapat
mengembangkan produk tepung yang dibuat menjadi produk diversifikasinya.
II.
PERALATAN
DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
2.1 Alat yang
digunakan :
ü Blender 1 buah
ü Pisau 2 buah
ü Wadah 4 buah
ü Telenan 1 buah
ü Lap bersih 1 buah
ü Timbangan 1 buah
2.2 Bahan yang
digunakan :
ü Ubi kayu 880 kg
ü Air Secukupnya
III.
GAMBAR ALAT
(TERLAMPIR)
IV.
DASAR TEORI
SINGKONG
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia terutama
beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi. Begitu pula
dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai
sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar
karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan
terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk
segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk
mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya
dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang
mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut berupa
tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program
pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan, terutama
non-beras. Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber
karbohidrat (sumber energi).
Tabel 1. Komposisi Ubi
Kayu (per 100 gram bahan)
|
|
KOMPONEN
|
KADAR
|
Kalori
|
146,00 kal
|
Air
|
62,50 gram
|
Phosphor
|
40,00 mg
|
Karbohidrat
|
34,00 gram
|
Kalsium
|
33,00 mg
|
Vitamin C
|
30,00 mg
|
Protein
|
1,20 gram
|
Besi
|
0,70 mg
|
Lemak
|
0,30 gram
|
Vitamin B1
|
0,06 mg
|
Berat dapat dimakan
|
75,00
|
Tepung adalah
partikel padat yang berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung
pemakaiannya. Biasanya tepung di gunakan untuk keperluan penelitian, rumah
tangga dan bahan baku industri. Tepung biasa berasal dari bahan nabati misal
tepung terigu dari gandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani
misal tepung tulang atau tepung ikan. Bahan tambahannya dari ikan yang di
keringkan lalu di tumbuk. Setiap jenis tepung dapat di bedakan dari warna,
aroma, kehalusan dan bentuk granula patinya. Jenis-jenis tepung antara lain=
tepung terigu, tepung maizena, tepung beras, tepung ketan,tepung tapioka,
tepung sagu dan tepung panir. Tepung juga mempunyai sifat gluten, dimana yang
dimaksud dengan gluten yaitu suatu senyawa protein yang terdapat pada tepung
terigu yang bersifat kenyal dan elastis yang di perlukan dalam pembuatan roti
agar dapat mengembang dengan sempurna. Umumnya kandungan gluten menentukan
kadar protein tepung terigu. Semakin tinggi kandungan glutennya, semakin tinggi
kadar protein tepung terigu.gluten juga mempunyai sifat menyerap air, elastis dan
plastis.
Tapioka yang diolah menjadi sirup glukosa dan destrin sangat diperlukan oleh
berbagai industri, antara lain industri kembang gula, penggalengan buah-buahan,
pengolahan es krim, minuman dan industri peragian. Tapioka juga banyak digunakan
sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan pengikat dalam industri
makanan, seperti dalam pembuatan puding, sop, makanan bayi, es krim, pengolahan
sosis daging, industri farmasi, dan lain-lain.
Ampas tapioka banyak dipakai sebagai campuran makanan ternak. Pada umumnya
masyarakat kita mengenal dua jenis tapioka, yaitu tapioka kasar dan tapioka
halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan butiran ubi kayu yang masih
kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil pengolahan lebih lanjut dan
tidak mengandung gumpalan lagi.
Kualitas tapioka sangat
ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Warna
Tepung; tepung tapioka yang baik berwarna putih.
2. Kandungan Air; tepung harus dijemur sampai kering benar
sehingga kandungan airnya rendah.
3. Banyaknya
serat dan kotoran; usahakan agar banyaknya serat dan kayu yang digunakan
harus yang umurnya kurang dari 1 tahun karena
serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat
patinya masih banyak.
4. Tingkat
kekentalan; usahakan daya rekat tapioka tetap tinggi. Untuk ini hindari
penggunaan air yang berlebih dalam proses
produksi.\
Prosedur
pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia
bahan pangan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat
apabila dikupas (kelompok serealia)
2) bahan pangan yang mudah menjadi coklat (kelompok aneka umbi dan buah
yang kaya akan karbohidrat).
SEREALIA
(BAHAN TIDAK MUDAH COKLAT)
PENCUCIAN DAN PERENDAMAN
PENIRISAN
PENGERINGAN
PENGGILINGAN
PENGAYAKAN
TEPUNG
Gambar 1. Diagram alir
pembuatan tepung dari bahan pangan yang tidak mudah coklat
UMBI-UMBIAN
(BAHAN PANGAN MUDAH COKLAT)
\
PENGUPASAN
PENCUCIAN DAN PERENDAMAN
PENYAWUTAN/PERAJANGAN
PERENDAMAN (DALAM AIR/GARAM 1% SODIUM BISULFIT)
(PENGEPRESAN)
PENGERINGAN
PENEPUNGAN
TEPUNG
Gambar 2. Diagram alir
pembuatan tepung dari bahan pangan mudah coklat
V.
PROSES PEMBUATAN TEPUNG
ü Mengupas ubi kayu dan
melakukan sortasi bahan baku dengan pemilihan singkong yang bagus
ü Melakukan pencucian sampai
bersih
ü Menimbang berat ubi kayu
(w1)
ü Melakukan pemarutan atau
blender ubi kayu tersebut sampai halus
ü Kemudian bubur singkong
tersebut diperas atau diekstraksi dengan menggunakan kain saring. Setelah
diperas kemudian ampas ubi kayu tersebut ditambah dengan sedikit air
ü Menampung hasil cairan
pati tersebut dalam wadah atau baskom
ü Mengendapkan pati hasil
ekstraksi, air dibagian atas endapan dibuang, sedangkan endapan pada bagian
bawahnya diambil
ü Mengeringkan endapan pati
tersebut dengan menggunakan panas atau sinar matahari sampai kering atau dapat
dikeringkan dengan menggunakan kipas angin (jika cuacanya buruk atau tidak ada
matahari)
ü Setelah kering, menimbang
berat tepung yang dihasilkan (w2)
ü Memasukkan tepung tersebut
kedalam kemasan plastik.
VI.
DATA PENGAMATAN
ü Berat ubi kayu + kulit : 1000 gram
ü Berat ubi tanpa
kulit :
880 gram
ü Berat tepung dari ubi kayu
yang telah diolah : 160 gram
VII.
ANALISA
PENGAMATAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan mengenai “Pembuatan tepung tapioka dari bahan
ubi kayu” dapat dianalisa bahwa pada proses pembuatan tepung ini bahan
baku yang digunakan berupa umbi-umbian yaitu ubi kayu.
Pada
proses pembuatan tepung tapioka dari bahan ubi kayu, ubi kayu yang digunakan
adalah ubi yang telah disortasi terlebih dahulu. Ubi yang bagus dan tidak
rusak. Ubi kayu yang digunakan didak boleh dikupas terlebih
dahulu, karena akan menyebabkan ubi kayu yang telah dikupas mengalami browning. Hal ini
disebabkan terjadinya proses oksidasi umbi-umbian atau ubi kayu dengan udara
sehingga menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan yang disebabkan oleh pengaruh
enzim yang terdapat dalam bahan pangan tersebut (browning enzymatic).
Untuk
menghindari terjadinya warna coklat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung
dapat dilakukan dengan cara mencegah sesedikit mungkin kontak antara bahan yang
telah dikupas dengan cara ubi kayu yang telah dikupas langsung dicuci dengan
air bersih sampai ubi kayu tersebut bersih lalu direndam dengan air.
Untuk
mendapatkan pati dari ubi kayu yaitu sangat sederhana dengan
melakukan penghancuran ubi kayu menggunakan alat blender atau dapat diparut
kemudian ditambahkan dengan sedikit air lalu diperas dengan menggunakan kain
lap yang bersih.pemerasan dilakukan sebanyak tiga kali agar
pati yang di dapatkan hasilnya maksimal Kemudian melakukan
pengendapan selama kurang lebih satu jam atau sampai pati
tersebut membentuk endapan di bawah dan pada bagian atas adalah cairan dari ubi
kayu tersebut.
Pati yang masih basah tersebut kemudian
dikeringkan menggunakan kipas angin disebabkan karena cuaca
mendung. Setelah kering, pati tersebut akan mengeras
dan kita harus melakukan pengerukan kemudian akan didapatkan butiran- butiran
halus berwarna putih. Tepung tapioka yang kami
hasilkan
yaitu sebayak 160 gram dari
bahan ubi kayu sebanyak 880 gram.
VIII.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
ü Untuk
memperoleh pati pada ubi kayu yaitu dengan cara ubi kayu diparut/diblender
kemudian ditambah sedikit air lalu diperas
ü Proses
pemerasan dilakukan sebanyak tiga kali agar pati yang di dapatkan hasilnya
maksimal
ü Proses
pencoklatan pada ubi kayu karena disebkan terjadinya proses oksidasi
umbi-umbian dengan udara
ü Reaksi browning pada ubi
kayu disebabkan karena pengaruh enzim yang terdapat pada ubi kayu. untuk
mengindarinya adalah dengan cara segera dicuci bersih dan
direndam dalam air
ü Dari ubi
kayu 880 gram didapat
tepung yang sebanyak 160 gram
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2013.”Penuntun
Praktikum Teknologi Pengolahan Pangan”.Politeknik Negeri Sriwijaya; Palembang.
Sumber lain:
GAMBAR ALAT
Pisau
Blender
Baskom Talenan
Kain lap
LAMPIRAN
Tepung
Tepung adalah partikel padat yang
berbentuk butiran halus atau sangat halus tergantung pemakaiannya. Biasanya
digunakan untuk keperluan penelitian, rumah tangga, dan bahan baku industri. Tepung bisa
berasal dari bahan nabati misalnya tepung
terigu darigandum, tapioka dari singkong, maizena dari jagung atau hewani
misalnya tepung tulang dan tepung ikan.
Jenis tepung
·
Terigu - adalah
tepung/bubuk halus yang berasal dari biji gandum, dan digunakan sebagai bahan
dasar pembuat kue, mi, roti, dan pasta. Kata terigu dalam bahasa Indonesia
diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti gandum. Tepung
terigu roti mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan
dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.
Keunggulan Tepung
Pengolahan produk setengah jadi merupakan salah satu cara
pengawetan hasil panen,terutama untuk komoditas yang berkadar air tinggi,
seperti aneka umbi dan buah.Keuntungan lain dari pengolahan produk setengah
jadi yaitu, sebagai bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan
lanjutan, aman dalam distribusi, serta menghemat nuangan dan biaya penyimpanan.
Teknologi ini mencakup teknik pembuatan sawut/chip/granula/grits, teknik
pembuatan tepung, teknik separasi atau ekstraksi, dan pembuatan pati (S.
Widowati).
Tepung digolongkan menjadi dua, yaitu tepung tunggal adalah
tepung yang dibuat dari satu jenis bahan pangan, misalnya tepung beras, tepung
kasava, tepung ubijalar dsb, dan tepung komposit yaitu tepung yang dibuat dari
dua atau lebih bahan pangan. Misalnya tepung komposit kasava-terigu-kedelai,
tepung komposit jagung-beras, atau tepung komposit kasava-terigu-pisang. Tujuan
pembuatan tepung komposit antara lain untuk mendapatkan karakteristik bahan
yang sesuai untuk produk olahan yang diinginkan atau untuk mendapatkan sifat
fungsional tertentu. Pertimbangan lain adalah faktor ketersediaan dan harga (S.
Widowati).
Tepung dan pati merupakan dua produk yang berbeda cara pembuatan
maupun sifat fsikokimia serta pemanfaatannya. Namun, seringkali terjadi
kerancuan pengertian antara dua produk tersebut. Pada pembuatan tepung, selunuh
komponen yang terkandung di dalambahan pangan dipertahankan keberadaannya,
kecuali air. Sedangkan pada pembuatan pati, pada prinsipnya hanya mengekstrak
kandungan pati saja. Oleh sebab itu, dalam pembuatan pati terdapat limbah padat
(ampas), sedangkan pada pembuatan tepung tidak ada limbah padat, kecuali kulit
(S. Widowati).
Teknologi tepung merupakan salah satu proses alternatif produk
setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur
(dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih
cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang ingin serba praktis.
Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan
komponen kimia bahan pangan. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu :
1) bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat apabila dikupas
(kelompok serealia)
2) bahan pangan yang mudah menjadi coklat (kelompok aneka umbi
dan buah yang kaya akan karbohidrat).
Macam macam tepung :
1.Tepung terigu
Di buat dari biji gandum-wheat yang di
kupas dan dihaluskan. Dibedakan atas kandungan protein(glutennya). Gluten ini
yang mempengaruhi hasil olahan, karena itu di perlikan tepung terigu yang
sesuai untuk makanan tertentu. Banyak di pakai untuk jenis makanan yang dalam
proses pembuatannya memakai ragi. Adonan yang di buat akan membentuk kerangka
untuk menyimpan gas. Karena daya serap tinggi terhadap cairan, glutennya akan
mengembang dan membentuk adonan yang elastis. Contohnya roti atau donat. Tepung
ini juga di pakai pada pembuatan mie(basah/kering) juga cocok untuk membuat
daging sintesis. Contoh: merek cakra kembar, kereta kencana, cakra kembar
emas(bogasari) dan tali emas.
2.Tepung beras
Tepung yang di buat dari beras yang
digiling/dihaluskan. Warnanya putih,bila dicoba dengan jari, tepung beras akan
terasa lebih lembut dan halus dibandingkan dengan tepung ketan.
3.Tepung ketan
Tepung yang terbuat dari beras ketan hitam
atau putih, dengan cara digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung ketan putih
teksturnya mirip tepung beras, tetapi bila di raba tepung ketan akan terasa
lebih berat melekat. Untuk membedakan dengan tepung beras, larutkan dengan
sedikit air. Larutan tepung beras akan lebih encer sedangkan larutan tepung
ketan akan lebih kental. Hal ini di sebabkan tepung ketan lebih banyak
mengandung pati yang berperekat. Tepung ketan sangat mudah untuk mendapatkannya
karena banyak di jual. Tepung ketan bahan pokok pembuatan kue-kue tradisional.
Kue yang terbuat dari tepung ketan tidak boleh di masak terlalu lama karena
teksturnya sangat lembut.
4.Tepung tapioka
Tepung tapioka/tepung kanji dibuat dari
singkong. Biasanya digunakan untuk membuat kue tradisional, seperti kue pepe,
selain itu juga sering di gunakan untuk pengantal makanan. Warnanya bening,
kental dan bersifat agak lengket(stciky)bila di panaskan.makanan yang digunakan
memakai tapioka;
- Bakso
-
Batagor/siomay
- Combro dan
misro
Kwalitas tapioka dapat di lihat dari warna tepung.
Tepung tapioka yang baik itu berwarna putih.
5.Tepung sagu
Dibuat dari saripati batang pohon
sagu(sejenis palm). Mirip tepung aci tapi lebih kering. Selain di pakai sebagai
pengental(karena juga bersifat agak lengket), juga sering di pakai sebagai bahan baku makanan khas Indonesia.kualitas
sagu yang terbaik dapat di jumapai dengan nama sagu tani. Ada juga tepung sagu
obie, tepung ini khusus digunakan untuk membuat bika ambon. Teksturnya halus
berwarna putih & dijual dipasar swalayan dalam bentuk kemasan kotak kertas.
Tahap panen tepung sagu yaitu dengan cara merubuhkan pohon sagu dan dipotong
hingga tersisa batang saja.
6.Tepung maizena
Tepung berwarna putih yang terbuat dari
saripati biji jagung. Biasanya digunakan untuk mengentalkan sup atau membuat
cookles atau makanan lain menjadi lebih lembut. Tepung maizena merupakan sumber
karbohidrat yang digunakan untuk bahan pembuat roti, kue kering, biskuit,
makanan bayi dan lainnya, serta di gunakan dalam industri farmasi. Namun
demikian upaya pengolahan untuk memproduksi pati jagung belum banyak dilakukan
di dalam negeri. Tepung maizena meski jarang sekali digunakan sebagai bahan
utama pada pembuatan cake atau cookies, tapi selalu menjadi bahan
pembantu”merenyahkan”, sedangkan pada resep cake maizena adalah bahan pembantu
untuk “melembutkan”.