CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 01 Agustus 2012

Cinta Tak Perlu Dinanti

aku duduk terdiam disudut kamarku,ku tekuk kakiku agar aku bisa meletakkan pipiku di kedua lututku. lama-lama tetesan air mata mengalir tanpa ku pinta. petir tak henti-hentinya menyambar. hatiku hampa seolah mati rasa. aku seperti orang bodoh yang menangisi seorang laki-laki yang jelas-jelas tak mencintaiku lagi. semua janji dan semua kata manisnya kini bak hilang ditelan bumi. aku tak menyalahi kenapa dia selingkuh,itu karena salahku yang tak mau mengakui dirinya sebagai kekasihku disemua orang kecuali keluargaku. aku pikir dia baik-baik saja ku perlakukan seperti itu. 7 bulan lamanya kami berpacaran tapi selama itu juga aku tak mengakuinya di muka umum. aku tak tau mengapa aku melakukannya. dia begitu sempurna dimataku. kata orang bijak "terkadang kita menyadari seberapa berharganya orang lain, ketika dia telah meninggalkan kita". cinta dan kasih, itu panggilan sayang kami berdua. sesekali aku tersenyum bila mengingatnya. tapi kini kenangan itu seolah seperti kertas yang terkena tumpahan tinta yang tak pantas dipakai lagi.

orangtua ku selalu menghiburku setiap harinya,mereka membuatku lama-lama tersenyum seperti dulu lagi. aku menjalani hari seperti aku yang dulu. aku yang tegar,aku yang penuh dengan jiwa leadership. terkadang cinta tak perlu dinanti, karena cintalah yang akan mempertemukan dua insan. awalnya aku memang tak mengerti dengan apa yang ku rasa karena aku menganggapnya hanyalah teman biasa,teman untukku mencurahkan segala keluh kesahku selama ini. Evan,dia temanku sejak aku mulai masuk kuliah. dia yang selalu membimbingku,dia yang selalu beriku semangat,harapan baru serta selalu beri aku kata-kata mutiara yang akan membuatku tersenyum.

suatu hari evan mengajakku ketempat yang selama ini biasa aku kunjungi bersama Dean,mantan kekasihku. aku terdiam saat duduk dipinggir pantai itu,aku membiarkan ombak membasahi kedua kakiku sambil menatap evan dengan wajah penuh tanda tanya. wajah evan seperti menunjukkan fikirannya sedang menerawang jauh disana.aku coba untuk memulai perbincangan.
"van, kenapa kamu ajak aku kesini?" ucapku sembari memegang bahu kirinya
evan menoleh lalu tersenyum.
"kenapa sih van" ucapku sambil mencubit pinggangnya
"kamu masih inget Deandra ya?aku gak pernah minta kamu ngelupain dia. tapi,aku minta kamu selalu inget aku dihati dan pikiran kamu" dia tersenyum lagi dan memegang tangan kanan ku.
aku balik tersenyum padanya,dia adalah laki laki yang amat kucintai setelah ayahku. dia mampu membuat aku benar-benar menyadari arti cinta yang tak perlu force.
cinta emang butuh waktu dan cinta emng butuh adanya pengakuan. rasa cinta tak perlu dinanti karena cintalah yang akan hampiri kita.